Monday, March 4, 2013

Pentingnya Membaca Alkitab


Mengapa penting membaca Alkitab? Berikut adalah alasannya.

1. Alkitab adalah dasar hidup orang percaya
(Baca: Matius 7:24-27)

2. Alkitab diilhamkan Allah
(Baca: 2 Timotius 3:16)

3. Alkitab berisi kabar keselamatan
(Baca: Galatia 3:8 , 2 Timotius 3:15 , 1 Petrus 1:22-25)

4. Alkitab adalah pelita hidup
(Baca: Mazmur 119:105 , Yohanes 1:4)

5. Alkitab menuntun pada hidup kekal
(Baca: Yohanes 6:68 , Kisah Para Rasul 13:46)

6. Alkitab mengajar tentang kebenaran
(Baca: 2 Timotius 3:16)

7. Alkitab bagaikan senjata
(Baca: Efesus 6:17)

8. Alkitab bagaikan perisai
(Baca: 2 Samuel 22:31)

9. Alkitab mengalahkan kejahatan
(Baca: 1 Yohanes 2:14)

10. Alkitab bagaikan makanan
(Baca: Matius 4:4)

11. Alkitab menjadikan kita kuat dan tabah
(Baca: Roma 15:4)

Hal Terpenting Dalam Berpuasa

Di masa-masa Pra Paskah seperti sekarang ini, pada beberapa gereja, diadakan puasa 40 hari sampai Kamis Putih tiba. Puasa yang dimaksud bukan hanya terbatas pada tidak makan dan tidak minum, tapi bisa juga dilakukan dengan membatasi diri akan melakukan sesuatu, misalnya tidak melakukan hobi, tidak membuka sosial networking, dan sebagainya. Namun, sebenarnya, apakah yang terpenting dari menjalankan puasa itu sendiri? Berikut terdapat beberapa hal yang penting dalam menjalankan puasa.

1. Sikap hati yang benar, bukan memaksa
Puasa bukanlah suatu rutinitas dan bukan suatu kegiatan "ikut-ikutan". Puasa merupakan suatu cerminan hati dan ungkapan syukur kepada Allah atas setiap bentuk pengorbanan-Nya bagi kita manusia. Puasa membawa kita untuk dapat menghayati bagaimana kesengsaraan Yesus dulu. Jadi, puasa tidak bisa dilakukan semata-mata karena "ikut-ikutan", rutinitas, atau bahkan sebuah paksaan dari lingkungan. Sikap hati harus siap dan mantap, agar kita dapat mendapat makna dari puasa itu sendiri.

2. Puasa tidak harus tidak makan!
Seperti yang telah dikatakan sebelumnya, bahwa puasa tidak terbatas pada tidak makan dan tidak minum. Yang penting adalah ketika kita mampu untuk mengorbankan suatu bentuk kenyamanan kita. Bahasa kerennya, "keluar dari zona nyaman". Menahan diri dari hal-hal yang telah kita komitmenkan sejak awal melakukan puasa. Di zaman sekarang ini, ada anak-anak muda yang berkomitmen untuk tidak mengoperasikan akun-akun sosial networking mereka hanya untuk lebih menghayati pengorbanan Yesus. Jadi, puasa tidak lagi terbatas pada tidak makan dan tidak minum yaa... :)

3. Puasa yang tidak merusak kesehatan
Saya pernah memiliki seseorang teman yang saking bersemangatnya puasa, sampai maag-nya kambuh. Itu bukanlah proses puasa yang benar karena mengorbankan kesehatan sendiri. Tuhan tidak melihat hasil kita kok guys, yang Tuhan lihat adalah hati kita. Tuhan lihat kerinduan hati kita untuk mengorbankan kenyamanan kita untuk menghayati penderitaan-Nya 2000 tahun yang lalu.

4. Ekspresi diri
Dalam Matius 6: 16-18 dikatakan bahwa saat puasa, kita tidak boleh mengekspresikan diri lemes, males melakukan aktivitas kita, lalai akan tugas dan tanggung jawab kita. Puasa tidak menjadi alasan untuk semua itu. Malah seharusnya dengan berpuasa, kita harus lebih pancarkan hidup yang sejahtera, tetap senyum, tetap  dan malah semakin semangat menjalani aktivitas kita. Yaa, sekali lagi, semua itu dilihat dari hati kita, apakah kita sungguh-sungguh atau cuma "ikut-ikutan" bahkan paksaan lingkungan.

Bagaimana kita telah menjalankan puasa kita? Apakah hati kita telah benar dan siap untuk berpuasa? Sekali lagi, bukan hasilnya, tapi bagaimana proses kita menjalani puasa itu. Apa yang kita dapatkan? Apakah setelah berpuasa, hidup kita akan semakin dekat dengan Allah?

Tuhan Memberkati! :)

Separuh Aku, kamu...

Akhir tahun 2012 kemarin dunia musik Indonesia gempar dengan band Noah yang bervokalis Ariel yang telah bebas dari masalah hukum yang menimpanya beberapa tahun terakhir. Hits terbaru dari Noah menjadi booming dan dalam sekejap menjadi lagu paling sering diputar di Indonesia. Apalagi kalau bukan lagu Separuh Aku.
Sewaktu saya sedang duduk di gedung bioskop menunggu film yang hendak saya tonton, saya mendengar lagu Separuh Aku. Saya tidak memikirkan bagaimana hubungan saya dengan partner saya, atau dengan mendadak galau atau mellow. Saya mendadak mengaitkan lagu itu dengan isi hati Allah. Saya ingin menuliskan lirik lagu itu terlebih dahulu.

Separuh Aku

Dan terjadi lagi kisah lama yang terulang kembali
Kau terluka lagi dari cinta rumit yang kau jalani

Bridge.
Aku ingin kau merasa, kamu mengerti aku mengerti kamu
Aku ingin kau sadari, cintamu bukanlah dia

Chorus I
Dengar laraku,
Suara hati ini memanggil namamu
Karena separuh aku dirimu

Ku ada di sini, pahamilah kau tak pernah sendiri
Karena aku s'lalu di dekatmu saat engkau terjatuh

Bridge.

Chorus II
Menyentuh laramu,
Semua lukamu t'lah menjadi milikku
Karena separuh aku, dirimu

Coba lirik di atas kata "aku" diganti menjadi "Aku" yang tidak lain adalah Allah. Saya akan mengganti lirik tersebut.

Separuh Aku

Dan terjadi lagi kisah lama yang terulang kembali
Kau terluka lagi dari cinta rumit yang kau jalani

Bridge.
Aku ingin kau merasa, kamu mengerti Aku mengerti kamu
Aku ingin kau sadari, cintamu bukanlah dia

Chorus I
Dengar lara-Ku
Suara hati ini memanggil namamu
Karena separuh Aku, dirimu

Ku ada di sini, pahamilah kau tak pernah sendiri
Karena Aku s'lalu di dekatmu saat engkau terjatuh

Bridge.

Chorus II
Menyentuh laramu
Semua lukamu t'lah menjadi milik-Ku
Karena separuh Aku, dirimu

Lihat, betapa romantisnya kan lagu ini setelah dirubah?
Tidak lagi membawa kegalauan tapi merasa terhanyut dalam alunan cinta yang begitu dalam.

Iya benar, seperti lirik di atas, Allah selalu ada dan mengerti kita manusia, bahkan saat kita mengalami sakit dan luka dan kehilangan. Dan saya imani bahwa ketika kita anak-Nya merasa sakit dan terluka, Allah juga mengalami hal yang sama. Dia tidak ingin anak yang Ia kasihi harus mengalami semua itu. Dan bukti dari semua cintaNya yang begitu besar dan dalam sehingga tak mampu terselami pikiran dan hati manusia adalah Ia mau menjadi sama seperti kita manusia dan mau menebus dosa kita.
Lirik lagu itu mengatakan bahwa Separuh Aku, dirimu. Kurang romantis apakah Allah kita?
Dan ada lirik lain mengatakan, Aku ingin kau sadari, cintamu bukanlah dia. Right! Allah adalah Pecemburu. Ia tidak sepakat dengan sikap kita manusia yang sering kali menduakan, tidak setia, tidak taat, bahkan kita menyangkal Dia. Tapi yaaa karena dasarnya Dia begitu mengasihi dan mencintai saya dan kamuu, makanya Dia tetap mau menerima kita kembali dan terus kembali saat kita mau untuk berubah dan kembali ke jalanNya.

Apakah kalian sudah bisa merasakan betapa romantis Allah melalui lagu Separuh Aku? Dengarlah lagu ini dan tujukan hatimu kepada Allah. Engkau akan sama seperti saya tadi, merasakan bahwa cintaNya begitu kuat kepada kamu dan saya. Dan saya percaya, kamu dan saya akan semakin mencintai Dia lebih dan lebih lagi.

Saya belajar hari ini, jika dengar lagu galau, ubah maknanya. ubah konsep dari lagu itu. Jika lagu itu ditujukan untuk manusia dan betapa besar cinta manusia kepada kita, ingatlah bahwa ada Cinta yang jauuh lebih besar dan dalam lagi untuk saya dan kamu. Maka, galau saya dan kamu bakal terganti dengan perasaan yang begitu manis dan indah.. atau kalau mau galau, kata Pendeta saya di Gereja, galau rohani. Maksudnya adalah ketika kita belum mampu melakukan sesuatu yang berdampak dan memuliakan Tuhan, ketika kita tidak mampu untuk bersyukur untuk setiap apa yang sudah kita rasakan atas kebaikan Tuhan, galau-lah dan wujudkan perasaan itu kepadaNya. :)

Semoga ini bacaan yang sangat sederhana ini bisa menjadi berkat untuk saya dan kamu..

Tuhan memberkati! :)