Mudah jatuh hati.
Ada orang yang mudah untuk jatuh hati, ada orang yang susah melakukannya.
Saya sempat berpikir saya mudah menjatuhkan hati atau perasaan saya terhadap orang lain. Ketika saya merasa nyaman dan diperhatikan, saya akan mudah suka sama orang. Dulu Saat kuliah, saat sy memiliki pasangan, sy melakukan hal itu karena intens kerjasama kelompok dengan teman, saya sempat merasa "senang" dengan teman saya tersebut. Apa yang saya lakukan? Saya segera memberitahukan hal tersebut kepada pasangan saya 😅. Saya takut membiarkan hati ini jatuh semakin dalam pada kesenangan sesaat itu. Thank God, pasangan saya tetap percaya pada saya dan kami terus belajar sama2 terbuka untuk ke depan. Hal itu pun pernah terjadi pada pasangan saya dan dia terbuka kepada saya. Kami saling mengampuni dan memilih untuk tetap saling mengasihi.
Pentingnya menjaga komunikasi dan keterbukaan dalam relasi memang harus jadi hal yang diperhatikan. Belajar terbuka dari hal-hal kecil hingga hal-hal sensitif.
Namun atas peristiwa yang terjadi pada kami akhir 2017 hingga awal 2018 membuat kami belajar begitu banyak. Kejatuhan saya dalam hubungan kami tahun 2017 adalah saat saya tidak lagi terbuka pada pasangan saya tentang apa yang terjadi dalam hati saya. Saya memupuk dan mengembangbiakkan perasaan yang salah pada orang lain. Saya melepaskan pasangan saya dan "belajar" fokus pada orang yang salah. Saat saya sadar akan kesalahan itu, saya benar-benar kehilangan orang yang saya cintai.
Di saat saya tersadar dan ingin kembali, ternyata pasangan saya sudah menjalin relasi baru bersama orang lain. Keterpurukan, kesedihan, kekecewaan pada diri sendiri terjadi begitu hebat dalam hari-hari saya. Saya menyesali segala kesalahan saya pada Tuhan dan padanya, saya berdoa memohon belas kasihan Tuhan untuk mengampuni saya yang telah memulai kesalahan ini dan untuk kami berdua yang tidak bisa menjaga satu sama lain. Saya bergumul bersama Tuhan, jika Tuhan masih mengizinkan, jika Tuhan masih merestui hubungan kami, kiranya Tuhan perkenankan kami untuk kembali bersama. Saya berdoa jika Tuhan berkehendak, kiranya Tuhan mengisi hati pasangan saya dengan cinta mula-mula kami seperti cinta kami 5 tahun yang lalu.
Perasaan diabaikan yang selama ini tidak pernah dia lakukan, saya rasakan saat itu. Sakit sesakit kemarin tidak pernah saya rasakan sebelumnya... Banyak hal yang saya pelajari dan ambil hikmah dari kejadian ini.
Puji Tuhan, kami berhasil melewati pergumulan kami. Tanggal 24 Februari 2018 menjadi titik balik pulihnya hubungan kami. Dia masih dingin tapi mulai merespon saya. Semakin hari komunikasi kami semakin baik, saya sangat bersyukur untuk proses pemulihan ini.. Thank God!
Tanggal 7 Maret 2018 saya ke Jakarta karena ada training dari Kantor. Kami sepakat untuk bertemu. Singkat cerita, kami sepakat untuk kembali berkomitmen dan saling mencintai dan mengasihi lagi... Dan pasangan saya mengatakan sudah berpisah dengan orang yang pernah dengan buru-buru dia hadirkan antara kami berdua. Kami berdua benar-benar menyesali apa yang pernah kami lakukan, kami benar-benar menyesal pernah menghadirkan orang lain dalam hubungan kami..
Ada beberapa hal yang saya dapatkan selama proses pergumulan saya:
1. Kesetiaan adalah harga mati dalam menjalin hubungan.
"dan dengan memungkiri kesetiaan mereka yang semula kepada-Nya, mereka mendatangkan hukuman atas dirinya" - 1 Timotius 5:12.
Percayalah, tak ada hasil indah dari ketidaksetiaan. Saya pernah jatuh dalam hal ini, dan saya bersyukur Tuhan Yesus dengan Kasih-Nya menyadarkan dan memulihkan saya. Thank God!
2. Jangan Pernah Menyia-nyiakan Orang yang tulus mencintaimu, apapun keadaannya
Komitmen mula-mula harus terus dipegang dalam menjalin hubungan, entah sudah berapa tahun, berapa puluh tahun bersama. Dengan memegang komitmen, kita tidak akan pernah menyia-nyiakan pasangan kita.
3. Ini yang paling utama, LEBIH MENGANDALKAN TUHAN dalam hubunganmu
Saya memang selalu mendoakan hubungan kami, namun hanya sebatas seperti itu. Saya dan dia lupa untuk LEBIH DALAM lagi menghadirkan Dia dalam hubungan kami. Tuhan yang memulihkan hubungan kami kali ini, jadi mulai sekarang kami belajar untuk lebih mengutamakan dan mengandalkan Tuhan. Jangan pernah lagi deh mengandalkan kekuatan diri sendiri, keangkuhan diri sendiri. Karena cuma Tuhan yang mampu untuk memulihkan hubunganmu dan mengisi hubunganmu dengan hal2 terbaik bagi kamu dan pasanganmu.
4. Meredam Keangkuhan dan Menghormati Pasanganmu sebagai Calon Kepala Keluargamu
Saya adalah orang yang cukup keras kepala dan ingin segala sesuatu yang dikerjakan langsung saat saya minta, cukup manja sehingga lupa untuk memanjakan pasangan saya juga. Saya jarang mendengar kata-kata pasangan saya, kadang juga hanya mendengar di awal dan kemudian diulangi kembali. Mungkin karena terlahir sebagai anak bungsu, saya terbiasa dimanjakan orang tua dan itu terbawa dalam hubungan kami. Melalui kejadian ini, saya belajar untuk lebih menghormati dan menghargai pasangan saya. Mendengarkan semua kata-katanya selama itu mendatangkan kebaikan bagi kami berdua. Toh pasangan kt nanti akan jadi suami/istri kita. Sudah seharusnya kita belajar sejak dini.
Efesus 5:33b "Kasihilah isterimu seperti dirimu sendiri dan isteri hendaklah menghormati suamimu."
Saya benar-benar dilema saat menjalani hari-hari saya saat itu. Namun saya bersyukur, Tuhan memberikan sahabat-sahabat dan keluarga terbaik yang senantiasa mendoakan dan mendukung saya. Dalam hati kecil saya mengatakan bahwa hubungan kami dipulihkan dan itu yang saya imani dan doakan sampai Tuhan menyatakannya sendiri di depan saya.
Matius 21:22
Dan apa saja yang kamu minta dalam doa dengan penuh kepercayaan, kamu akan menerimanya.
Teruslah imani apa yang menjadi doamu, Dia mendengar seluruh doa-doa kita. Dia tidak menyerah akan kita, jadi jangan pernah menyerah :)
Jika saat ini ada di antara kita sedang bermain hati, berhentilah. Tidak akan ada kebahagiaan utuh di dalamnya. Cintailah pasanganmu dengan sungguh-sungguh dan terimalah dia dalam segala kondisi hidup kalian. Tetap andalkan Tuhan dalam mengasihi pasangan kita..
Matius 6:24a
Tak seorangpun dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian, ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada seorang dan tidak mengindahkan yang lain.
Saya sengaja sharing hal ini karena ini adalah komitmen saya sama Tuhan, jika Tuhan mengizinkan hubungan kami kembali, saya akan memuliakan Tuhan lewat peristiwa yg sudah Tuhan izinkan.
Semoga bisa menjadi berkat bagi sesama.
God bless Us